notia 4: Assassin of Berkel merupakan sebuah game produksi developer asal Korea sana Com2Us menawarkan keunikan tersendiri dalam genre RPG. Well we call it KRPG later. Inotia 4: Assassin of Berkel merupakan sequel dari Inotia 3: Children of Carnia. Mungkin game ini dibuat oleh Com2Us untuk menyaingi salah satu series game RPG terkenal di iOS dan Android, yaitu Zenonia. Penasaran apa sih uniknya game ini? Bisa ga dia menyaingi Zenonia 4 yang belum lama ini GameSaku nobatkan sebagai the Best RPG Game? Yu simak review saya…
Inotia 4: Assassin of Berkel berbeda dengan game series sebelumnya, di mana versi gratisnya hanya versi lite dari game berbayarnya. Di sini Inotia 4: Assassin of Berkel versi gratis dengan yang berbayar (versi PLUS) hanya berbeda di ada atau tidaknya advertisement. Yah kadang kala di versi gratisannya ini, sering muncul iklan ketika mau mengakses menu. Well, it’s up to you mau yang gratis dengan iklan atau berbayar tanpa iklan.
Jika kita berbicara soal cerita Inotia 4: Assassin of Berkel. Ceritanya mirip cerita salah satu film Box Office yang diperankan oleh The Rock. Seorang putri atau peramal atau seseorang yang memiliki kekuatan magis tinggi yang disebut sebagai Channel, diculik oleh jagoanmu yang bernama Kiyan dan akhirnya mereka bertualang bersama dan akhirnya mereka……. Uupsss no spoiler here… Tapi hanya mirip kok, mungkin juga tidak ada unsur kesengajaan di dalamnya. Namun intinya cerita di Inotia 4: Assassin of Berkel tidak terlalu sulit dicerna dan cocok untuk segala umur untuk dimainkan.
Kebanyakan game RPG di iOS yang saya temui hanya menggunakan satu karakter sebagai jagoan utama. Inotia 4 berbeda dengan yang lainnya. Game ini menawarkan battle party sampai 3 orang dari 6 orang jagoan yang kamu miliki (bisa sampai 9, namun membutuhkan gem/iAP untuk membuka slot jagoan ke 7 – 9). So battle di sini terlihat lebih ‘rame’ di bandingkan dengan game RPG iOS yang lain. Sebagai perbandingan, salah satu game RPG dengan party battle adalah Chaos Rings, namun di sana jumlah partymu hanya 2 orang.
Dengan 2 orang teman, tentunya kamu dapat membentuk party battle dengan berbagai macam strategi, seperti kombinasi Healer + Tanker + Damager/Hitter atau All Hitter juga cukup baik untuk di terapkan di sini. Tergantung bagaimana cara bermainmu. Kamu dapat juga mengganti kontrol karaktermu dari jagoan utama (Kiyan) ke anggota party yang lain dengan menyentuh gambar anggota party mu yang ada di sebelah kanan atas. Saran saya jika kamu seorang pemula atau seorang yang tidak mau repot ketika main game, pakai saja kombinasi Healer + Tanker (Kiyan) + Damager. Selama game ini kamu hanya cukup mengontrol Kiyan dan memperhatikan HPnya saja.
Total ada 6 class yang dapat kamu pilih untuk menjadi classnya Kiyan sang pemeran utama, yaitu Black Knight, Warlock, Assasssin, Ranger, Priest, Warrior. Masing – masing memiliki build dan status awal yang berbeda – beda. Setiap kali kamu naik level, kamu akan diberikan 3 point yang dapat kamu alokasikan ke parameter Kiyan. Kamu dapat melihat keterangan dari masing – masing status di menu help. Selain melalui 3 point setiap kamu naik level, kamu juga bisa menggunakan item di dalam game yang bernama ‘Dice’, ketika di roll, kamu bisa mendapatkan permanen status bonus di sini. Tapi menggunakan ‘Dice’ juga cukup beresiko, soalnya terkadang bukan statusmu bertambah, malah menurun.
Kekurangan masih terasa di game ini. Ada beberapa bug yang cukup fatal yang dapat mengurangi keseruan bermain Inotia 4: Asssassin of Berkel ini. Salah satu yang paling menggangu adalah aplikasi yang sering crash ketika bermain. Di tambah setelah crash, kita sulit untuk masuk kembali ke dalam game. Hal ini membuat saya terkadang jengkel memainkan game ini. Saya tidak terlalu mengindahkan iklan yang suka muncul ketika mengakses menu. Tapi crash dan hang? Benar – benar harus dihilangkan dari game ini.
Kontrol yang terdapat pada game ini juga tidak terlalu sensitif. Sebagai contoh ketika kita ingin mengakses menu dengan menekan lambangnya di kiri tengah screen. Terkadang bukan menu yang kita tekan, melainkan tombol gerak ke atas. Di tambah beberapa minor bug, seperti item yang ‘nyangkut’ di tempat yang tak terjangkau. Walaupun terkesan ‘minor’ tapi hal ini dapat membuat gamer kesal, gregetan, bahkan meninggalkan game ini. Semoga bug – bug ini dapat segera dihilangkan di update versi game ini.
Grafis yang ada pada game ini tergolong lumayan. Tidak terlalu buruk, namun juga tidak terlalu bagus. Bentuk terrain seperti tebing dan tanah masih tidak dapat di bedakan. Animasi jurus – jurus yang dikeluarkan juga biasa saja, tidak ada yang terlalu wah. Namun malah critical attack di game ini (ditandai dengan kilatan cahaya, guncangan di layar dan suara yang ‘mbledarr’) menurut saya terlalu berlebihan. Karena di akhir game, critical rate karaktermu ini cukup tinggi (terlepas dari apapun job yang kamu ambil). Jadi selama battle kamu akan melihat seluruh layarmu berguncang plus bunyi yang ‘mbledarr’ ’mbledurr’ di mana – mana. Seru sih, tapi karena terlalu sering, membuat saya sedikit pusing dan kerap kali tidak membunyikan suara ketika bermain game ini.
Secara overall Inotia 4: Assassin of Berkel cukup menarik untuk di mainkan. Namun terlepas dari masih banyaknya Bug, game ini belum bisa dibandingkan dengan Zenonia 4 yang menjadi pilihangame terbaik GameSaku. Dari segi grafis, gameplay dan kontrol game ini belum terlalu baik. Namun yang pasti jika kamu pecinta game RPG yang rame dan suka dengan jagoan yang cool, Inotia 4: Assassin of Berkel adalah jawabanmu
There are a lot of games that users will think HELLO HERO resembles, but that doesn’t mean it’s an instant bore. Battling and team assembling is the core of the game with battles happening on a turn-based schedule, though it appears to happen in a more real-time style. The heroes a player chooses to assemble come with their own unique abilities and attacks, which can bring some frustrations. For one, the cooldown effect on one ability – no matter how many a player has to choose from – applies to all of them. Therefore, players are unable to use multiple special effects or attacks simultaneously. Players can queue up these special effects however, which automatically happen once the cooldown has ended.
PvP combat and one-on-one arena combat are some of the other awesome features HELLO HERO offers to players, though this is where the pay-to-win element really becomes noticeable. Without having the means to upgrade heroes or get the high level rare ones, most casual players will be left at a massive disadvantage. The regular single player mode is where they will have a much more enjoyable experience.
